Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi Kerakyatan
Dani Soenarso

Jumat, 07 Februari 2014

Asal Usul Kota Gresik

 
Gresik sudah dkenal sejak abad ke-11 ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas keberbagai Negara. Sebaga kota Bandar, Gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Benggali, Campa dan lain-lain. Gresik mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama Islam di tanah Jawa. Pembawa dan penyebar agama islam tersebut tidak lain adalah Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama-sama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.

Sejak lahir dan berkembangnya kota Gresk selain berawal dari masuknya agama Islam yang kemudian menyebar keseluruh pulau Jawa, tidak terlepas dari nama Nyai Ageng Penatih, dari janda Kaya Raya, yang juga seorang syahbandar, inilah nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya kota Gresik.

Dia adalah seorang bayi asal Blambangan (Kabupaten Banyuwangi) yang dbuang ke laut oleh orang tuanya. Dan ditemukan oleh para pelaut anak buah Nyai Ageng Pinatih yang kemudian diberi nama Jaka Samudra. Setelah perjaka bergelar Raden Paku yang kemudian menjadi penguasa pemerintahan yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat inilah beliau kemudian dikenal dengan panggilan Sunan Giri. 
Kalau Syech Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dianggap sebagai para penguasa, tiang para raja dan menteri, maka Sunan Giri disamping kedudukannya sebagai seorang Sunan atau Wali (penyebar agama Islam) juga dianggap sebagai Sultan/Prabu (penguasa pemerintahan)

Sunan Giri dikenal menjadi salah satu tokoh Wali Songo ini, juga dikenal dengan prabu Satmoto atau Sultan Aiun Yaqin. Tahun dimana beliau dinobatkan sebagai penguasa pemerintahan (1487 M) akhirnya dijadikan sebagai hari lahirnya kota Gresik. Beliau memerintah gresik selama 30 tahun dan dilanjutkan oleh keturunanya sampai kurang lebih 200 tahun.

Menjabat sebagai bupati yang pertama adalah Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada tahun 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makan Poesponegoro di Jalan Pahlawan Gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.

Di Gresik terdapat banyak jalan. Diantaranya adalah Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Jalan tersebut merupakan jalan yang paling ramai dilalui oleh kendaraan, apalagi kalau pada saat jam berangkat kerja maupun jam pulang kerja. Di jalan tersebut merupakan perlintasan dari rumah penduduk ke tempat kerja atau kantor. 

Selain Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husono terdapat juga Jl. Kartini, Jalan tersebut terdapat banyak perkantoran dan Bank. Dan untuk Jl. Panglima Sudirman adalah pusat perdangangan Handphone atau Ponsel. Beda lagi dengan Jl. Mayjen Sungkono, di jalan tersebut terdapat banyak manufacture atau pabrik yang mengembangkan usahanya di daerah tersebut. ada banyak lagi jalan di Gresik, untuk mengetahuinya anda dapat berkunjung langsung ke Gresik. 

Di Gresik terdapat banyak jalan. Diantaranya adalah Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Jalan tersebut merupakan jalan yang paling ramai dilalui oleh kendaraan, apalagi kalau pada saat jam berangkat kerja maupun jam pulang kerja. Di jalan tersebut merupakan perlintasan dari rumah penduduk ke tempat kerja atau kantor. 

Selain Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husono terdapat juga Jl. Kartini, Jalan tersebut terdapat banyak perkantoran dan Bank. Dan untuk Jl. Panglima Sudirman adalah pusat perdangangan Handphone atau Ponsel. Beda lagi dengan Jl. Mayjen Sungkono, di jalan tersebut terdapat banyak manufacture atau pabrik yang mengembangkan usahanya di daerah tersebut. ada banyak lagi jalan di Gresik, untuk mengetahuinya anda dapat berkunjung langsung ke Gresik.

Kalau kita membicarakan kota Gresik, pasti kita ingat dengan Pudak dan Otak-otak. Gresik memang dikenal dengan Kota Pudak, karena disinilah asal dari pudak. Pudak banyak diproduksi dan dipasarkan di kota Gresik, selain pudak di Gresik kita juga akan menemui banyak Otak-otak dan Nasi krawu. ketiga makanan tersebut (Pudak, Otak-otak dan Nasi krawu) telah melekat dengan kota Gresik.

Adapun kita dapat menemui pedagang pudak di Jl. Sindujoyo Gresik dan sekitarnya. Di sana Pudak di produksi dan dipasarkan. Bagi yang ingin mencoba masakan atau jajanan khas Gresik dapat mengunjungi langsung ke Kota Gresik. 

Selain jajanan khas daerah Gresik tersebut anda jangan kaget kalau di Gresik terdapat banyak Warung kopi. Masyarakat Gresik sejak jaman dulu dikenal senang berkumpul, oleh karena itu banyak didirikan warung kopi di Kota Gresik 

Di Gresik ada beberapa tempat olahraga tapi salah satu yang terbesar adalah Tri Dharma (Gedung Olahraga Petrokimia Gresik) yang terletak di Jl. Ahmad Yani. Banyak even olah raga nasional bahkan internasional yang pernah dilaksanakan di Gedung olahraga tersebut. Olahraga yang biasa dilaksanakan di dalam gedung tersebut adalah Bola Volly dan untuk yang dibelakang Gedung Olahraga tersebut ada Stadion Petrokimia Gresik yang sampai sekarang sering di gunakan dalam even olahraga nasional.

Selain itu di Gresik juga banyak ditemui beberapa Gedung Pertemuan diantaranya adalah Tri Dharma dan Wisma Semen Gresik. Untuk Gedung Wisma Semen Gresik terletak bersebelahan dengan Gedung Utama PT. Semen Gresik yang berada di Jl. Veteran. Selain Kedua Gedung Pertemuan di atas masih banyak lagi Gedung pertemuan di Gresik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar